Sabtu, 06 Juni 2015

Ini malam yang super penat. datang lagi satu masalah yang semestinya tidak usah dulu lah diungkap, tapi terlanjur. Biar dehh, nanti lama kelamaan juga akan terbongkar. Kesan pertama tentu kecewa. Kenapa kamu harus ngomong ke akbar masalah itu, lewat fesbuk pula. Mestinya dibicarakan dulu baik - baik secara langsung. Aku ngga ngerti deh sama jalan fikiran kamu, nggak jelas. Renungkan, pernah ngga aku ngungkapin perasaan ku ke kamu ? enggak kan ? Kapan aku ngomong kalau aku mencintaimu ? menyayangimu ? memang kamu yakin status itu aku tulis buat kamu ? Demi Allah aku sekarang mulai membenci mu. Puas mungkin kalau nanti aku sama akbar jauh - jauhan, Astagfirulloh. Begini, dulu kamu bilang kalau kamu ngga akan pacaran dulu. Ganti hari, Akbar ngungkapin perasaannya ke kamu, dan kamu ngomong masih ada rasa sama akbar, yaudah. Hari berikutnya, kamu bilang bingung karena saat itu mencintai tiga laki - laki sekaligus. Maksudmu memilih salah satu diantara kami apa ? aku nggak berharap jadi pacar kamu, nggak. makanya aku nggak pernah ngomong secara langsung, ngungkapin kayak akbar. Akbar seklipun juga ngga pernah berharap bisa jadi pacar kamu. Setiap pembicaraan dengan akbar aku selalu menahan sakit karena dia menerus curhat masalah kamu, tapi lama kelamaan rasa sakit itu mulai hilang. Aku move on dari kamu. Apalagi melihat dalamnya cinta akbar ke kamu, angkat koper dehh mending. Saya berhenti menunggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar